Selamat Datang di Blog Pasutri Lina-Markus


Kami senang sekali, anda mengunjungi blog pribadi ini.
semoga blog ini bermanfaat bagi anda.

Salam Kasih,
Lina-Markus

Rabu, September 03, 2008

Kasih Adalah Perbuatan

(Based on true story)

Kasih adalah perbuatan, bukan cuma diucapkan
Ia berjalan di depan meja 'donation', kami berpikir: 'dia akan lewat...'

"Saya ingin menyumbang!"

Ia menuang koin dari mangkuknya.
Para petugas mengulurkan tangan ingin membantu,
tapi dia ingin melakukannya dengan tangannya sendiri.

Kami semua tak bisa berkata-kata,
ia memberikan semua yang diperolehnya
kepada Lembaga Amal dengan usahanya sendiri.

"Saya masih punya uang."

Ia berkata dengan antusias sambil merogoh saku celananya.

Ia mengambil beberapa lembar uang 10 dollar

dan ... menyumbang!

Orang Bijak Mengatakan, “ Sesungguhnya jika kita berbuat kebaikan,
Kita BUKAN hanya sedang membantu orang atau mahkluk lain,
Namun sesungguhnya kita sedang membantu diri kita sendiri agar menjadi lebih bahagia.

Temukan kebahagiaan dengan memberi “

Selengkapnya...

Mampukah Kita Mencintai Tanpa Syarat?

Sebuah perenungan (Based on True Story)

Dilihat dari usianya beliau sudah tidak muda lagi, usia yg sudah senja bahkan sudah mendekati malam. Pak Suyatno 58 tahun kesehariannya diisi dengan merawat istrinya yang sakit. Istrinya juga sudah tua. Mereka menikah sudah lebih 32 tahun dan dikarunia 4 orang anak. Disinilah awal cobaan menerpa,setelah istrinya melahirkan anak ke empat tiba2 kakinya lumpuh dan tidak bisa digerakkan dan itu terjadi selama 2 tahun. Menginjak tahun ke tiga seluruh tubuhnya menjadi lemah bahkan terasa tidak bertulang lidahnya pun sudah tidak bisa digerakkan lagi.

Setiap hari Pak Suyatno memandikan, membersihkan kotoran, menyuapi, dan mengangkat istrinya keatas tempat tidur. Sebelum berangkat kerja dia letakkan istrinya didepan TV supaya istrinya tidak merasa kesepian. Walau istrinya tidak dapat bicara tapi dia selalu melihat istrinya tersenyum. Untunglah tempat usaha Pak Suyatno tidak begitu jauh dari rumahnya sehingga siang hari dia pulang untuk menyuapi istrinya makan siang.

Sorenya dia pulang memandikan istrinya, mengganti pakaian dan selepas maghrib dia temani istrinya nonton televisi sambil menceritakan apa2 saja yg dia alami seharian. Walaupun istrinya hanya bisa memandang tapi tidak bisa menanggapi, Pak Suyatno sudah cukup senang bahkan dia selalu menggoda istrinya setiap berangkat tidur. Rutinitas ini dilakukan lebih kurang 25 tahun, dengan sabar dia merawat istrinya bahkan sambil membesarkan ke empat buah hati mereka. Sekarang anak2 mereka sudah dewasa tinggal si bungsu yg masih kuliah.

Pada suatu hari ke empat anak Suyatno berkumpul dirumah orang tua mereka sambil menjenguk ibunya. Karena setelah anak mereka menikah sudah tinggal dengan keluarga masing2 dan Pak Suyatno memutuskan ibu mereka dia yg merawat, yang dia inginkan hanya satu semua anaknya berhasil. Dengan kalimat yg cukup hati2 anak yg sulung berkata " Pak kami ingin sekali merawat ibu, semenjak kami kecil melihat bapak merawat ibu tidak ada sedikitpun keluhan keluar dari bibir bapak.........bahkan bapak tidak ijinkan kami menjaga ibu" . Dengan air mata berlinang anak itu melanjutkan kata2nya "Sudah yg keempat kalinya kami mengijinkan bapak menikah lagi, kami rasa ibupun akan mengijinkannya. Kapan bapak menikmati masa tua bapak. Dengan berkorban seperti ini kami sudah tidak tega melihat bapak, kami janji kami akan merawat ibu sebaik-baik secara bergantian".

Pak Suyatno menjawab hal yg sama sekali tidak diduga anak2 mereka.

" Anak2ku ......... Jikalau perkawinan & hidup didunia ini hanya untuk nafsu, mungkin bapak akan menikah.... tapi ketahuilah dengan adanya ibu kalian disampingku itu sudah lebih dari cukup, dia telah melahirkan kalian.. Sejenak kerongkongannya tersekat,... kalian yg selalu kurindukan hadir didunia ini dengan penuh cinta yg tidak satupun dapat menghargai dengan apapun. Coba kalian tanya ibumu apakah dia menginginkan keadaannya seperti ini. Kalian menginginkan bapak bahagia, apakah bathin bapak bisa bahagia meninggalkan ibumu dengan keadaanya sekarang, Kalian menginginkan bapak yg masih diberi Tuhan kesehatan dirawat oleh orang lain, bagaimana dengan ibumu yg masih sakit." Sejenak meledaklah tangis anak2 Pak Suyatno. Merekapun melihat butiran2 kecil jatuh dipelupuk mata ibunya. Dengan pilu ditatapnya mata suami yg sangat dicintainya itu..

Sampailah akhirnya Pak Suyatno diundang oleh salah satu stasiun TV swasta untuk menjadi nara sumber. Mereka mengajukan pertanyaan kepada Pak Suyatno kenapa mampu bertahan selama 25 tahun merawat istrinya yg sudah tidak bisa apa2.. Disaat itulah meledak tangis beliau dengan tamu yg hadir di studio kebanyakan kaum perempuan pun tidak sanggup menahan haru. Disitulah Pak Suyatno bercerita. "Jika manusia didunia ini mengagungkan sebuah cinta dalam perkawinannya, tetapi tidak mau memberi ( memberi waktu, tenaga, pikiran, perhatian ) adalah kesia-siaan. Saya memilih istri saya menjadi pendamping hidup saya, dan sewaktu dia sehat diapun dengan sabar merawat saya, mencintai saya dengan hati dan bathinnya bukan dengan mata, dan dia memberi saya 4 orang anak yg lucu2.. Sekarang dia sakit karena berkorban untuk cinta kita bersama..dan itu merupakan ujian bagi saya, apakah saya dapat memegang komitmen untuk mencintainya apa adanya. sehatpun belum tentu saya mencari penggantinya apalagi dia sakit,,,"
Selengkapnya...

Sejarah Gerakan ME di Indonesia

Pada tahun1952 di Kota Bercelona - Spayol , Pastor Gabriel Calvo didatangi sepasang suami - istri yang menyatakan secara berpasangan membaktikan dirinya bagi kerasulan untuk untuk suami istri . Sebelum ini mereka memang sudah aktif di paroki , namun mereka sendiri , mungkin si suami di Depar dan si istri di WK . Tapi mereka ingin bersama - sama dalam melakukan kerasulan keluarga .

Mendapat tantangan ini , selama sekitar sepuluh tahun Pastor Calvo dan pasangan tersebut mempersiapkan suatu program yang dianggap sesuai bagi kerasulan untuk pasangan suami - istri , dan pada tahun 1962 di Bercelona itu diadakanlah WEME yang pertama yang waktu itu dalam Bahasa Spayol di sebut sebagai Encuentro Conyugal .


Setelah mendapat sukses yang cukup besar di Spayol , maka pada tahun 1966 Pastor Calvo memperkenalkan program ini dalam pertemuan Konggres Internasional CFM ( Christian Family Movement )yang diadakan di Venezuela , dan dari situ para pemimpin CFM membawa program tersebut ke hampir seluruh Negara di Amirika Larin . Setahun kemudian , pada tahun 1967 , Encuentro Conyugal sudah sampai di Amirika Serikat , namun semula masih terbatas bagi mereka yang berbahasa Spayol dan baru pada Agustus 1967 di bawakan dalam bahasa Inggris di Notre Damme dengan sebutan Marriage Encounter .

Perkembangan terjadi begitu cepat . Pada musim panas tahun 1968 ada sekitar 50 pasangan suami istri Team dan 29 Romo dari Spayol di undang ke Amirika untuk mengadakan WEME di mana - mana . Sejak itu ME semakin berkembang , terutama di wilayah Long Island , New York , di bawah pimpinan Pater Chuck Gallagher yang mendalami program ini secara lebih lanjut , hingga pada tahun 1974 berkembang secara internasional dengan nama Worldwide Catholic Marriage Encounter .

Di tahun 1975 , Almarhum Mgr. Leo Sukoto SJ , sedang mempelajari gerakan kesejahtraan keluarga di Belgia , dan secara kebetulan menghadiri pertemuan bina lanjut dari ME , beliau sangat tertarik dan mengundang Team dari Belgie untuk memberikan WEWE di Indonesia . Team ME dari Belgie bersedia , dengan catatan Mgr. Leo Sukoto juga bersedia mengikuti ME tersebut . Maka pada tanggal 25 s/d 27 Juli 1975 di Tugu , Jakarta , WEME pertama diadakan di Indonesia dalam Bahasa Vlaams ( yang mirip Bahasa Belanda ) .

Setelah itu , Pastor Piet Nooy SVD , diutus selam tiga bulan ke Belgie untuk memperdalam ME , dan sepulang dari sana mempersiapkan Team , hingga pada tanggal 7 s/d 9 Mei 1976 diadakanlah WEME yang pertama dalam Bahasa Indonesia di Samadi Shalom , Sindanglaya yang di ikuti oleh 10 pasangan suami istri dan 2 orang suster .

Semenjak itu ME menyebar ke seluruh nusantara . Di Surabaya WEWE pertama diadakan pada tanggal 29 s/d 31 Desember 1978 , dengan Team yang masih didatangkan dari Distrik Semarang . Setelah memiliki full time , maka pada tahun 1982 resmi menjadi ME Distrik Semarang . Setelah memiliki full time , maka pada tahun 1982 resmi menjadi ME Distri IV Surabaya , dan sampai dengan November 2003 , Distrik IV Surabaya telah mengadakan 148 kali WEME di Keuskupan Surabaya , belum termasuk WEME yang diadakan di Malang , Manado , Flores , Denpasar , maupun Banjarmasin .
Sampai dengan tahun 2003 , ME Indonesia telah memiliki 11 Distrik dan 10 wilayah . Semoga wilayah - wilayah ini juga segera dapat menyusul lahir sebagai Distrik baru , sehingga dapat memberikan pelayanan yang lebih luas bagi sesama .

Selengkapnya...

ME Membantu Orang lain Berubah

AKHIR PEKAN MARRIAGE ENCOUNTER
MEMBANTU ORANG BERUBAH

Akhir pekan ME dirancang bukan untuk mengubah para peserta , tetapi mengundang mereka untuk berubah demi relasi dengan pasangan dan relasi mereka sebagai suami - istri denangan Tuhan . APME menyediakan alat untuk berubah , yaitu dialog . Dialog bukan untuk mengubah melalui encounter , yaitu dialog antar suami - istri , suatu komunikasi diadik . Dan dialog sebagai alat akan berguna kalau dipakai dengan baik . Kesaksian - kesaksian pribadi , penjelasan dan pengarahan tim serta hubungan persaudaraan antara tim dengan para peserta dan antara para perseta sendiri , serta juga suasana spiritual salam PME , sebelum ini hanya membantu .

Yang penting juga adalah kemauan untuk meningkatkan relasi perkawinan . Relasi suami istri selalu dapat saja ditingkatkan , asal mau . Siapa berani mengatakan bahwa relasi perkawinannya sudah sudah begitu baik sehingga tidak dapat ditingkatkan lagi . Tidak ada orang yang sempurna tetapi kami yakin ada orang yang baik . Begitu pun , tidak ada perkawinan yang sempurna , tetapi ada banyak perkawinan yang baik . Begitu pun , tidak ada perkawinan yang sempurna , tetapi ada banyak perkawinan yang baik .


Perkawinan yang baik bukan berarti tidak pernah bertengkar , tetapi adalah perkawinan dengan suami istri yang mau meningkatkan relasi mereka , biar pun dengan jatuh bangun .

Sekarang , mari kita melihat secara singkat suatu model mengenai bagai mana orang berubah . Bila dipahami , mudah - mudahan kita akan lebih mantap untuk berubah dan juga lebih mantap membantu orang lain berubah , terutama pasangan kita dan bagi tim APME membantu para peserta ME berubah . Yang dikemukakan di bawah ini bukan khusus untuk APME , tetapi secara umum . Namun , coba kita , sebagai orang ME dan khusus bagi tim ME , melihat bagaimana proses APME dan kegiatan - kegiatan ME lain bisa masuk ke dalam teori kita .

Setelah Akhir Pekan ME ( atau kegiatan ME lain , atau pun setelah ceramah , khotbah , retret , kursus , seminar , pelatihan , kuliah , dll. ) , tentu diharapkan akan terjadi perubahan pada para peserta sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya . Bila tidak terjadi perubahan apa - apa , maka percuma kegiatan itu . ( Belajar berarti berubah , siapa tidak berubah berarti tidak belajar . ) Perubahan itu harus dapat dilihat dari luar dan dapat dinilai ( dievaluasi ) ; kalau hanya di batin saja , tidak dapat dinyatakan keluar , tidak dapat diketahui oleh orang lain , maka dianggap tidak ada perubahan .

Perubahan itu terjadi dalam satu atau lebih bidang atau rana , yaitu :
Rana kognitif :
Pengetahuan , pemahaman . Sebelumnya belum paham , sesudahnya sudah paham ; dan pemahaman itu dapat diungkapkan atau diceritakan kepada orang lain , sebelumnya tidak dapat ; inilah perubahan yang terjadi . Kalau belum dapat menceritakan kembali pengetahuan dan pemahaman yang diperoleh , dianggap belum terjadi perubahan prilaku dalam rana kognitif .

Rana efektif :
Sikap , minat , perasaan . Sebelumnya bersikap tidak baik atau tidak punya minat , setelah mengalami proses APME sudah punya minat dan sikap positif . Dan ini kelihatan pada prilaku , yaitu mengajak orang ME lain bertukar pikiran tentang hal - hal yang di peroleh dalam APME , ump. Tentang perasaan , Tuhan tidak menciptakan sampah , gaya kepribadian , pengaruh dunia modern pada perkawinan , kehendak Tuhan bagi perkawinan , perkawinan sebagai sakramen , dialog , kegiatan terbuka dan merasul , dst. , dan mau melibatkan diri dalam kegiatan - kegiatan ME . Bila hanya mengatakan bahwa ME itu bagus , tetapi tidak berdialog , tidak mau terlibat , dsb. , maka belum terjadi perubahan dalam rana efektif .

Sekali lagi , perubahan itu harus dapat dilihat dan dievaluasi .
Rana psikomotor :
Ketrampilan melakukan sesuatu . Sebelumnya ump. tidak dapat menulis, naik sepeda , main bulu tangkis , menggambar , memakai komputer , dsb. , sesudahnya sudah dapat . Dalam ME tidak banyak perubahan yang perlu terjadi dalam rana ini .
Rana interaktif
Ketrampilan social atau prilaku berkomunikasi , berelasi , berinteraksi , bersosialisasi . Sebelumnya kaku , sukar , malu - malu , acuh , kasar , kurang empati , dsb. , sesudahnya sudah lebih baik .Tujuan utama dalam ME adalah perubahan dalam rana ini , ditunjang oleh perubahan - perubahan dalam rana kognitif dan efektif .


Terlihat adanya tumpang tindih dari rana - rana itu , ump.untuk dapat memakai komputer ( rana Psikomotor ) kita harus mengerti sedikit tentang komputer ( rana kognitif ) ; untuk dapat relasi dengan baik (rana interaktif) , kita harus mengetahui tujuan dialog dan cara - caranya yang baik (rana kognitif) dan bersikap positif terhadap dialog (rana afektif) .

Agar perubahan - perubahan itu terjadi , maka dipakai suatu cara atau disediakan suatu pengalaman belajar tertentu bagi para peserta . Satu cara atau pengalaman belajar tertentu tidak dapat mengakibatkan perubahan yang sama besar dalam semua rana . Untuk perubahan perilaku dalam setiap rana ada cara - cara khusus yang lebih efektif dapat mengakibatkan perubahan dalam rana itu .

Model Perubahan Prilaku menurut Fishbein dan Ajnez ( 1975 ) dapat dipakai untuk memahami proses perubahan perilaku . Pada umumnya kita tidak dapat mengubah orang lain . Kita hanya dapat membantu ia berubah dengan menyediakan baginya pengalaman - pengalaman yang membangkitkan niat untuk berubah dan yang membantu perubahan itu terjadi padanya . Ada cara atau pengalaman yang sederhana , ada yang sukar , ada yang murah biayanya , dan ada yang mahal . Setiap cara ada kelemahan dan kelebihannya . Agar efektif , artinya mencapai tujuan atau sasaran , maka suatu cara harus digunakan sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai yang berada dalam rana kognitif, afektif psikomotor , atau interaktif .


Cara - cara yang lebih efektif dapat mengakibatkan perubahan dalam suatu rana tertentu , secara singkat adalab sebagai berikut ( sekali lagi ada tumpang tindih ) :
Rana kognitif :
Ceramah , kuliah , khotbah , pidato , baca buku , dsb. ( sebelumya tidak paham , sesudahnya sudah paham ) . Kalau cara - cara ini saja yang dipakai , maka pengetahuan bertambah , tetapi mungkin sikap tidak banyak berubah sehingga niat tidak meningkat untuk melakukan perilaku X (lihat bagan) . Ini yang sering terjadi .
Rana efektif :
Diskusi kelompok , sharing , encounter , main peran , simulasi , kunjungan ke tempat tertentu , retret , dsb. (sebelumnya sikap tidak baik , enggan , sesudahnya sikap baik , mau berpartisipasi ) . Cara - cara ini lebih efektif untuk mengubah sikap .
Rana psikomotor :
Berlatih ketrampilan , dsb. (sebelumnya tidak dapat melakukan , sesudahnya dapat melakukan : ump. menggambar , berdialog , berbicara di depan umum , memasak , bersepeda , memakai komputer , dsb. ) . Perubahan dalam rana ini tidak banyak diperlukan dalam ME .
Rana interaktif :
Main peran , simulasi , encounter , kerja di tempat yang sebenarnya , mengerjakan proyek , dsb. (sebelumnya malu , kaku , kasar dsb. , sesudahnya ramah , terbuka , sopan , berempati , dsb. ) . Dalam ME diperlukan terutama perubahan dalam rana ini , ditunjang oleh perubahan - perubahan dalam rana kognitif dan afektif .


Mengalami perubahan merupakan suatu proses . Tergantung dari sifatnya , maka perubahan perilaku dapat terjadi dalam waktu singkat atau lama (beberapa bulan - tahun). Sering perlu pengulangan pengalaman belajar agar perubahan ini bertahan . Perilaku baru itu dikuatkan setiap kali diulangi .

Setelah mengalami APME , maka perlu sekali kita melakukan dialog secara berkala , mengalami Bridge Process serta pertemuan - pertemuan ME lain . Kita berjalan bersama para pasutri ME lain yang mempunyai nilai - nilai yang sama dengan kita , yang hendak mengembangkan relasi perkawinan dengan cara ME . Dengan demikian kita akan tumbuh dan berkembang . Tumbuh berarti prilaku dan relasi bertambah kuat atau bertambah baik , berkembang berarti mendapatkan ciri - ciri , sifat - sifat atau perilaku baik yang baru .


Contoh : Kita melihat tidak sedikit rumah tangga " damai , tapi gersang " , terjadi salah paham dan pertengkaran kecil atau pun besar , bukian karena kehendak tidak baik , tetapi karena keunikan kita dan karena komunikasi yang sebenarnya dapat menjembatani keunikan itu , ternyata tidak baik juga .

Penelitian menunjukkan bahwa relasi suami istri berhubungan erat dengan komunikasi yang baik . Dengan meningkatkan komunikasi , maka relasi yang belum begitu baik menjadi baik , dan yang sudah baik dapat menjadi lebih baik lagi . Karena kita peduli , maka kita hendak melakukan sesuatu agar para suami istri dapat berkomunikasi lebih baik dengan satu , dan secara berdua berelasi lebih baik dengan Tuhan . Kita lalu menawarkan suatu pengalaman Akhir Pekan Marriage Encounter .

Tujuan APME secara umum dan terinci harus ditetapkan dan diberitahukan kepada semua yang terlihat , tim dan peserta . Kalau tujuan tidak dibertitahukan , maka ibarat kita mau berangkat bersama , tetapi tidak tahu mau kemana .

Kalau kita berangkat saja tanpa mengetahui tujuan kita , maka tidak peduli kita mengambil arah mana , kita akan tiba disuatu tempat entah dimana . Karena itu dalam kerangka APME pada permulaan setiap presentasi dicantumkan tujuannya umum .

Selengkapnya...

Selasa, September 02, 2008

Foto Kenangan WEME Angkatan 178

Kami semua berbahagia telah mengikuti Weekend ME
pada tanggal 28-30 Maret 2008 di Wisma Bintang Kejora, Pacet

Berfoto bersama Team ME dan Pasutri dari SMTB


Berfoto bersama Suster Bernaritha,SSpS dan Suster Magdalena,MASF

Profil Lurah Angkatan 178: Pas. Maya-Jaya

Selengkapnya...


Blogger Templates by Isnaini Dot Com and Mining Industry. Powered by Blogger