Selamat Datang di Blog Pasutri Lina-Markus


Kami senang sekali, anda mengunjungi blog pribadi ini.
semoga blog ini bermanfaat bagi anda.

Salam Kasih,
Lina-Markus

Rabu, September 03, 2008

ME Membantu Orang lain Berubah

AKHIR PEKAN MARRIAGE ENCOUNTER
MEMBANTU ORANG BERUBAH

Akhir pekan ME dirancang bukan untuk mengubah para peserta , tetapi mengundang mereka untuk berubah demi relasi dengan pasangan dan relasi mereka sebagai suami - istri denangan Tuhan . APME menyediakan alat untuk berubah , yaitu dialog . Dialog bukan untuk mengubah melalui encounter , yaitu dialog antar suami - istri , suatu komunikasi diadik . Dan dialog sebagai alat akan berguna kalau dipakai dengan baik . Kesaksian - kesaksian pribadi , penjelasan dan pengarahan tim serta hubungan persaudaraan antara tim dengan para peserta dan antara para perseta sendiri , serta juga suasana spiritual salam PME , sebelum ini hanya membantu .

Yang penting juga adalah kemauan untuk meningkatkan relasi perkawinan . Relasi suami istri selalu dapat saja ditingkatkan , asal mau . Siapa berani mengatakan bahwa relasi perkawinannya sudah sudah begitu baik sehingga tidak dapat ditingkatkan lagi . Tidak ada orang yang sempurna tetapi kami yakin ada orang yang baik . Begitu pun , tidak ada perkawinan yang sempurna , tetapi ada banyak perkawinan yang baik . Begitu pun , tidak ada perkawinan yang sempurna , tetapi ada banyak perkawinan yang baik .


Perkawinan yang baik bukan berarti tidak pernah bertengkar , tetapi adalah perkawinan dengan suami istri yang mau meningkatkan relasi mereka , biar pun dengan jatuh bangun .

Sekarang , mari kita melihat secara singkat suatu model mengenai bagai mana orang berubah . Bila dipahami , mudah - mudahan kita akan lebih mantap untuk berubah dan juga lebih mantap membantu orang lain berubah , terutama pasangan kita dan bagi tim APME membantu para peserta ME berubah . Yang dikemukakan di bawah ini bukan khusus untuk APME , tetapi secara umum . Namun , coba kita , sebagai orang ME dan khusus bagi tim ME , melihat bagaimana proses APME dan kegiatan - kegiatan ME lain bisa masuk ke dalam teori kita .

Setelah Akhir Pekan ME ( atau kegiatan ME lain , atau pun setelah ceramah , khotbah , retret , kursus , seminar , pelatihan , kuliah , dll. ) , tentu diharapkan akan terjadi perubahan pada para peserta sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya . Bila tidak terjadi perubahan apa - apa , maka percuma kegiatan itu . ( Belajar berarti berubah , siapa tidak berubah berarti tidak belajar . ) Perubahan itu harus dapat dilihat dari luar dan dapat dinilai ( dievaluasi ) ; kalau hanya di batin saja , tidak dapat dinyatakan keluar , tidak dapat diketahui oleh orang lain , maka dianggap tidak ada perubahan .

Perubahan itu terjadi dalam satu atau lebih bidang atau rana , yaitu :
Rana kognitif :
Pengetahuan , pemahaman . Sebelumnya belum paham , sesudahnya sudah paham ; dan pemahaman itu dapat diungkapkan atau diceritakan kepada orang lain , sebelumnya tidak dapat ; inilah perubahan yang terjadi . Kalau belum dapat menceritakan kembali pengetahuan dan pemahaman yang diperoleh , dianggap belum terjadi perubahan prilaku dalam rana kognitif .

Rana efektif :
Sikap , minat , perasaan . Sebelumnya bersikap tidak baik atau tidak punya minat , setelah mengalami proses APME sudah punya minat dan sikap positif . Dan ini kelihatan pada prilaku , yaitu mengajak orang ME lain bertukar pikiran tentang hal - hal yang di peroleh dalam APME , ump. Tentang perasaan , Tuhan tidak menciptakan sampah , gaya kepribadian , pengaruh dunia modern pada perkawinan , kehendak Tuhan bagi perkawinan , perkawinan sebagai sakramen , dialog , kegiatan terbuka dan merasul , dst. , dan mau melibatkan diri dalam kegiatan - kegiatan ME . Bila hanya mengatakan bahwa ME itu bagus , tetapi tidak berdialog , tidak mau terlibat , dsb. , maka belum terjadi perubahan dalam rana efektif .

Sekali lagi , perubahan itu harus dapat dilihat dan dievaluasi .
Rana psikomotor :
Ketrampilan melakukan sesuatu . Sebelumnya ump. tidak dapat menulis, naik sepeda , main bulu tangkis , menggambar , memakai komputer , dsb. , sesudahnya sudah dapat . Dalam ME tidak banyak perubahan yang perlu terjadi dalam rana ini .
Rana interaktif
Ketrampilan social atau prilaku berkomunikasi , berelasi , berinteraksi , bersosialisasi . Sebelumnya kaku , sukar , malu - malu , acuh , kasar , kurang empati , dsb. , sesudahnya sudah lebih baik .Tujuan utama dalam ME adalah perubahan dalam rana ini , ditunjang oleh perubahan - perubahan dalam rana kognitif dan efektif .


Terlihat adanya tumpang tindih dari rana - rana itu , ump.untuk dapat memakai komputer ( rana Psikomotor ) kita harus mengerti sedikit tentang komputer ( rana kognitif ) ; untuk dapat relasi dengan baik (rana interaktif) , kita harus mengetahui tujuan dialog dan cara - caranya yang baik (rana kognitif) dan bersikap positif terhadap dialog (rana afektif) .

Agar perubahan - perubahan itu terjadi , maka dipakai suatu cara atau disediakan suatu pengalaman belajar tertentu bagi para peserta . Satu cara atau pengalaman belajar tertentu tidak dapat mengakibatkan perubahan yang sama besar dalam semua rana . Untuk perubahan perilaku dalam setiap rana ada cara - cara khusus yang lebih efektif dapat mengakibatkan perubahan dalam rana itu .

Model Perubahan Prilaku menurut Fishbein dan Ajnez ( 1975 ) dapat dipakai untuk memahami proses perubahan perilaku . Pada umumnya kita tidak dapat mengubah orang lain . Kita hanya dapat membantu ia berubah dengan menyediakan baginya pengalaman - pengalaman yang membangkitkan niat untuk berubah dan yang membantu perubahan itu terjadi padanya . Ada cara atau pengalaman yang sederhana , ada yang sukar , ada yang murah biayanya , dan ada yang mahal . Setiap cara ada kelemahan dan kelebihannya . Agar efektif , artinya mencapai tujuan atau sasaran , maka suatu cara harus digunakan sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai yang berada dalam rana kognitif, afektif psikomotor , atau interaktif .


Cara - cara yang lebih efektif dapat mengakibatkan perubahan dalam suatu rana tertentu , secara singkat adalab sebagai berikut ( sekali lagi ada tumpang tindih ) :
Rana kognitif :
Ceramah , kuliah , khotbah , pidato , baca buku , dsb. ( sebelumya tidak paham , sesudahnya sudah paham ) . Kalau cara - cara ini saja yang dipakai , maka pengetahuan bertambah , tetapi mungkin sikap tidak banyak berubah sehingga niat tidak meningkat untuk melakukan perilaku X (lihat bagan) . Ini yang sering terjadi .
Rana efektif :
Diskusi kelompok , sharing , encounter , main peran , simulasi , kunjungan ke tempat tertentu , retret , dsb. (sebelumnya sikap tidak baik , enggan , sesudahnya sikap baik , mau berpartisipasi ) . Cara - cara ini lebih efektif untuk mengubah sikap .
Rana psikomotor :
Berlatih ketrampilan , dsb. (sebelumnya tidak dapat melakukan , sesudahnya dapat melakukan : ump. menggambar , berdialog , berbicara di depan umum , memasak , bersepeda , memakai komputer , dsb. ) . Perubahan dalam rana ini tidak banyak diperlukan dalam ME .
Rana interaktif :
Main peran , simulasi , encounter , kerja di tempat yang sebenarnya , mengerjakan proyek , dsb. (sebelumnya malu , kaku , kasar dsb. , sesudahnya ramah , terbuka , sopan , berempati , dsb. ) . Dalam ME diperlukan terutama perubahan dalam rana ini , ditunjang oleh perubahan - perubahan dalam rana kognitif dan afektif .


Mengalami perubahan merupakan suatu proses . Tergantung dari sifatnya , maka perubahan perilaku dapat terjadi dalam waktu singkat atau lama (beberapa bulan - tahun). Sering perlu pengulangan pengalaman belajar agar perubahan ini bertahan . Perilaku baru itu dikuatkan setiap kali diulangi .

Setelah mengalami APME , maka perlu sekali kita melakukan dialog secara berkala , mengalami Bridge Process serta pertemuan - pertemuan ME lain . Kita berjalan bersama para pasutri ME lain yang mempunyai nilai - nilai yang sama dengan kita , yang hendak mengembangkan relasi perkawinan dengan cara ME . Dengan demikian kita akan tumbuh dan berkembang . Tumbuh berarti prilaku dan relasi bertambah kuat atau bertambah baik , berkembang berarti mendapatkan ciri - ciri , sifat - sifat atau perilaku baik yang baru .


Contoh : Kita melihat tidak sedikit rumah tangga " damai , tapi gersang " , terjadi salah paham dan pertengkaran kecil atau pun besar , bukian karena kehendak tidak baik , tetapi karena keunikan kita dan karena komunikasi yang sebenarnya dapat menjembatani keunikan itu , ternyata tidak baik juga .

Penelitian menunjukkan bahwa relasi suami istri berhubungan erat dengan komunikasi yang baik . Dengan meningkatkan komunikasi , maka relasi yang belum begitu baik menjadi baik , dan yang sudah baik dapat menjadi lebih baik lagi . Karena kita peduli , maka kita hendak melakukan sesuatu agar para suami istri dapat berkomunikasi lebih baik dengan satu , dan secara berdua berelasi lebih baik dengan Tuhan . Kita lalu menawarkan suatu pengalaman Akhir Pekan Marriage Encounter .

Tujuan APME secara umum dan terinci harus ditetapkan dan diberitahukan kepada semua yang terlihat , tim dan peserta . Kalau tujuan tidak dibertitahukan , maka ibarat kita mau berangkat bersama , tetapi tidak tahu mau kemana .

Kalau kita berangkat saja tanpa mengetahui tujuan kita , maka tidak peduli kita mengambil arah mana , kita akan tiba disuatu tempat entah dimana . Karena itu dalam kerangka APME pada permulaan setiap presentasi dicantumkan tujuannya umum .

0 komentar:


Blogger Templates by Isnaini Dot Com and Mining Industry. Powered by Blogger